Rabu, 13 Juni 2012

realitas kehidupan masyarakat indonesia

realitas kehidupan masyarakat indonesia
media sudah terlalu banyak meng ekspos permasalahan negri ini, bahkan sebagian di antaranya, ada berita yang terlalu di besar2 kan, seperti pidato presiden sby yang menyatakan bahwa gaji nya sebagai kepala negara sangatlah kurang, tanpa menjelaskan makna, maksud, dan inti dari pidato tersebut, tentu membuat stigma masyarakat bahwa presiden kurang ajar,
ini hanyalah salah satu dari beberapa berita yang tidak perlu untuk di publikasikan,
karena hanya orang2 elit politik lah yang akan mengerti,
jika di konsumsi masyarakat yang awam, tentu akan mengambil kesimpulan yang salah kaprah, apalagi menyaksikan beritanya setengah2,,
yang seharus nya di konsumsi oleh masyarakat dari media informasi adalah, realisasi kewajiban pemerintah dalam mengelola negara ini,,untuk kemelut yang terjadi di pemerintahan, negara sudah menyediakan instansi yang sesuai di bidang nya,, tak perlu di gembar gemborkan, karena khawatir permasalahan seperti korupsi,kolusi,dan nepostisme akan menjadi biasa di mata masyarakat, sehingga timbulah bibit koruptor yang akan menetas,,

Selasa, 12 Juni 2012

setelah budaya, di sambung politik,,
kemaren" korea membangun hubungan bilateral dengan indonesia,,
imperialisme sudah di hilangkan sejak berdirinya federasi negara di dunia, namun jangan salah, manusia sekarang semakin pintar menghalalkan segala cara,, walaupun penjajahan jaman sekarang terbilang dalam jangka panjang,, namun kita patut waspada untuk menjaga keutuhan negara kita,,
usaha yang bisa kita lakukan adalah, meningkatkan kesadaran diri untuk menghargai negara sendiri,, apapun bentuk nya, entah itu budaya, karya dll,,!!
musik di indonesia sekarang gk jelas tujuan nya,,
lebih cenderung ke materi dan popularitas,,
tidak lagi mengandalkan kreatifitas,,
"asal bunyi, yang penting happy",,
mayoritas consumer musik di indonesia tidak menyadari,, 
bahwa ada penjajahan budaya di indonesia,,yang lebih di sayangkan lagi, hal ini di dukung oleh perusahaan audio visual seperti televisi, radio, dan internet
lama kelamaan negara indonesia berubah nama menjadi "hindia-korea"
dan sekarang mereka telah menjadi alat ukur kesuksesan para plagiat musik korea!!